SELAMAT DATANG DI LOMAN BERBAGI BLOG JANGAN LUPA BERI KOMENTAR TERIMA KASIH

Rabu, 06 April 2011

Ponsel Lokal Tinggalkan Program Bundling

VIVAnews - Industri ponsel merek lokal atau dikenal pula dengan ponsel China memasuki tahun ke empat. Langkah strategis apa yang ditempuh para vendor ponsel merek lokal untuk bisa bertahan di tengah pasar ponsel Tanah Air yang semakin matang?

Menurut Sarwo Wargono, President Direktur PT Konten Indomedia Pratama, pemegang merek Ponsel IMO, konsumen hari ini tidak lagi hanya mencari ponsel dengan harga murah, tetapi juga mempertimbangkan kualitas suatu produk. Tentu saja, ini menjadi komponen yang sensitif bagi vendor ponsel lokal mengingat citra produk mereka cukup buruk karena secara rata-rata kualitasnya pas-pasan.

"Kunci utama agar suatu vendor ponsel merek lokal untuk bisa bertahan adalah menjaga kualitas produk dan mengubah strategi pemasaran di samping pelayanan purna jual," katanya dalam keterangan yang diterimaVIVAnews, Rabu 6 April 2011.

"Tahun ini, pasar semakin matang, konsumen semakin cerdas. Beberapa merek lokal sudah menemukan jati dirinya masing-masing. Meski begitu, saya mengakui bahwa ponsel lokal masih menjadi produk alternatif," tandasnya.

Konsumen tidak lagi melihat sebuah ponsel sebagai instrumen yang mewah, atau sebatas alat telekomunikasi. Ponsel hari ini dianggap sebagai instrumen yang menunjang gaya hidup mereka, seperti ponsel fesyen, ponsel game, ponsel bisnis, dan seterusnya.

"Sebab itu, ke depan kami lebih memperhatikan fitur, desain, serta strategi pemasaran. Perlahan-lahan kami juga meninggalkan program bundling bersama operator secara nasional, dan cenderung memasarkannya sendiri tanpa mitra. Meski di daerah-daerah kami tetap menempuh jalur bundling untuk ekspansi pasar," tutur Sarwo.

Tak hanya IMO, sejumlah produsen ponsel merek lokal lain seperti PT FPX Indonesia dengan brand TOOT juga merilis ponsel yang mengandalkan desain stylish dan dual-camera, yaitu ponsel Qwerty seri Q302.

"Kini, ponsel merek lokal tak lagi cuma mengandalkan beragam aplikasi social networking, fasilitas chatting, memori besar hingga 8GB, sampai games dalam sebuah ponsel China berteknologi dual-on GSM. Pada ponsel Qwerty Q302, kami coba mengedepankan desain yang stylish," tutur Direktur Sales dan Marketing TOOT, Salimin, pada keterangan yang berbeda.

Tahun ini, Sarwo mengatakan, pertumbuhan ponsel lokal akan mengikuti pertumbuhan ponsel secara keseluruhan yang diramalkan mencapai 13 persen. Mengutip temuan A.C Nielsen, Sarwo memperkirakan komposisi ponsel merek lokal di pasar bisa menyentuh 50 persen dari jumlah ponsel secara keseluruhan yang tidak kurang dari 30 juta unit. Ponsel IMO sendiri diklaimnya telah menembus peringkat lima besar dari kurang lebih 100 merek lokal.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More